Agustus 2004. Itu pertama kali kita bertemu ya? Dari luar orang akan menilai kita sangat berbeda, almost 180 degrees. Ya, gw yang pecicilan, berisik, bulet mutlak, ekspresif; dan lu yg terlihat kalem, pendiam, kurus, datar :p

Tapi kenyataannya? Waktu satu tahun berhasil menunjukkan bahwa lu sama saja dengan gw. Sama bodohnya, sama berisiknya, sama konyolnya; dan kita selalu berhasil tertawa bersama, sekalipun semua orang bilang itu gak lucu.

Diusir dari kolam renang hotel.
Curhat tentang cowok yang gak berani kita ajak kenalan hahaha
Naik taksi di tengah malam
Mondar-mandir di antara 2 hotel yang jaraknya hitungan km
Heboh dandan dan belanja kaya tante-tante, padahal masih smp
Haha apa lagi?
Ternyata tidak banyak. Tapi begitu mengesankan, La. Setidaknya buat gw.

Terima kasih untuk 8 tahun ke belakang. Untuk memberikan gw kesempatan bersaing dalam indahnya persahabatan. Untuk memberikan gw alasan agar terus memacu diri lebih kencang. Untuk membuat gw mampu memandang banyak hal dari sisi yang berbeda. Untuk menjadi salah satu orang yang membuat gw banyak belajar tentang hidup. Makasih, La :)

Cukup banyak, tempat dan waktu yang kita singgahi sama-sama. Mulai saat ini, tidak akan sesering 8 tahun kemarin. Tapi satu hal, do'a gw untuk lu gak akan putus sampai di sini aja :) Insya Allah.

Semangat, La. Gw tunggu cerita-cerita lucu dan cerita-cerita bahagianya. Sayang lu, selalu.

Entah apa jadinya kalau tanpa mereka

Arin-Bathriq-Novi-Tika

Gw ...
selalu excited sama yang namanya bola, selalu berbinar kalau nonton Captain Tsubasa, dan selalu menyimpan keinginan untuk jadi official seperti Anego HAHA

 random thought: Coba deh baca entri yang ini sambil buka blog Ayu Ginarani. Gw suka lagunya hehehe

random lagi: tadi malam, gw mimpi BLDK

Ingin sekali berkata

Gw selalu menulis di jurnal gw "I'm afraid of being 17". Ya, gw selalu takut untuk menjadi tua. Dan angka 17 seringkali dijadikan salah satu tolak ukurnya. Namun sayangnya, menjadi tua adalah pasti. Hingga akhirnya, hari ini gw berusia 17 tahun juga. Ternyata rasanya... biasa saja. Gw masih imut, masih "agak" gemuk, masih dengan tinggi badan di bawah rata-rata, masih menyenangkan :p, masih memiliki suara dengan volume besar, masih dengan kecepatan berjalan di bawah rata-rata, masih... ya masih seperti tika yang kalian kenal. Benar-benar biasa saja.

Tapi tentu ada juga yang tidak biasa. Seperti... :

SMS pertama, yang kelewat cepat:
Dimas Yunianto Putro, 17 September 2011.
Selamat milad ya tik!:-)
Semoga sukses d kls xii,mkin gemuk&imut. Hahaha...
SMS pertama, di hari yang tepat:
+628569342xxxx (entah no siapa)
Tikaaa,happy birthday ya ! Semoga sukses selalu dan panjang umur.amin:D
HpBd mercusuar rendah! :p


Kejadian berkesan:
Di kelas XII IPA 2
Waktu mau pinjam kursi untuk susulan ulangan kimia. Malah dinyanyiin sama seisi kelas walaupun itu bukan kelas gw. Di dalamnya ada Bu Mimi pula. Makasih ya IPA 2 :)
Di akhir kumpul sore CCCK
Tiba-tiba Haekal mewakili yang lainnya mengucapkan selamat ulang tahun dan selamat datang kembali buat gw. Terima kasih! Kado terindah bagi gw adalah ketika bisa melihat kalian lebih baik dari kami.
Sebelum Evaluasi BPPKO
Tiba-tiba Ghilandy menyela Natan yang akan membuka forum dan memimpin yang lain menyanyikan selamat ulang tahun. Makasih ya keluarga terbaikku :)

Lagi-lagi yang membuatnya tidak biasa ya memang orang-orang di sekitar gw. Terima kasih, adanya kalian membuat gw tidak lupa bersyukur. Menjadi tua adalah pasti. Dan sekarang gw sudah menjadi tua. Namun menjadi dewasa adalah pilihan, dan gw serius kali ini; gw memilih untuk menjadi lebih dewasa. 2011 gw memang benar-benar fantastis! Makasih ya Allah :D

Mudah-mudahan tetap fantastis sampai di akhir nanti.

Makasih SMANSA, untuk hari ini yang luar biasa. Makasih untuk yang sudah meluangkan waktunya untuk sekedar mengirim ucapan lewat bbm, twitter, facebook, sms, ataupun secara lansung. Eh gw belum bikin KTP loh #curcol

Gw sedang dalam perjalanan menuju Lembang untuk pembinaan OSN SMA dari provinsi Jawa Barat. Di mobil itu ada gw, Laila, dan pembimbing dari dinas kota Bogor (yang kebetulan saat itu membawa keluarganya). Gw dan Laila banyak berbincang; tentang tim SPL kami masing-masing #support @GolUntukMama_11, tentang prediksi-prediksi OSN di Manado nanti, tentang OSN yang kami ikuti semasa SMP, dan juga... tentang cerita-cerita lucu semasa pembinaan pra-IMSO saat kami masih SD. Lagi-lagi gw tersentil; hidup ini sangat menarik, kawan!

Teringat kurang lebih 50 siswa, masih muda. Saat itu kami kelas 5 SD. Di karantina, lupa di mana.

Teringat kamar itu, yang isinya gw(Matematika), Nasya (IPA), Laila (Matematika), dan Bidhe (IPA). Dulu Bidhe termasuk rajin beres-beres tempat tidur dan gw adalah anak yang berkarakter liar. Alhasil gw hobi banget loncat-loncat di atas tempat tidur Bidhe dengan sok berdalih "berolah raga" sambil tertawa-tawa. Ternyata dari kecil gw memang sudah tengil.

Teringat ledekan "babi koki" yang gw bahkan lupa itu sebenarnya ditujukan dari siapa untuk siapa; entah dari gw untuk Bidhe atau dari Bidhe untuk gw. Dan gw bahkan lupa awalnya apa, kenapa bisa sampai ada istilah yang senorak itu. Pokoknya lu aja deh yang babi koki, Bidhe!

Teringat tip-ex cair yang menggunakan kuas yang saat itu gw pakai dan akhirnya muncrat ke muka gw. Sampai akhirnya muka gw totol-totol putih karena kena tip-ex.

Teringat setiap istirahat terdengar alunan piano. Ada anak IPA yang jago banget main piano, dan saat itu kami semua memang baru kelas 5 SD. Dia selalu pamer kemampuan dia di setiap waktu istirahat karena kebetulan di sebuah ruangan di sana memang ada pianonya.

Teringat kejadian patahnya tangan Bene***tus. Anak-anak laki-laki bermain bola di dalam kelas, entah awalnya apa dan bagaimana tiba-tiba sudah terjadi keributan. Yah, gw memang tidak ikut bermain. Yang gw tahu, anak yang bernama B itu tangannya patah dan langsung dievakuasi. Tersangkanya adalah DH. Entah itu benar atau tidak. Yang gw ingat, DH menangis di pelukan ibunya dan ibunya ngotot membela dia.

Teringat...

ini sebenarnya kisah sedih, kawan

Gw yang tidak lolos ke tahap 2 dari pembinaan itu. Yang gw tahu dan ingat, gw peringkat 21 dari 20 siswa yang diambil. Laila dan Oki termasuk di dalam 20 itu, tapi gw tidak. Dan ketika memasuki tahap-tahap akhir, ada 1 siswa bernama NMH yang didiskualifikasi karena ternyata ia tidak berkewarganegaraan Indonesia.
Andai ia didiskualifikasi lebih cepat, gw mungkin masih bisa berjuang lebih lama bersama yang lainnya. Gw yang saat itu masih sangat kekanak-kanakan pun sangat kecewa ketika mendengar gw tidak lolos. Gw menangis, bahkan sampai menendang-nendang pintu.

Tapi, ya. Sampai kini gw percaya, itu memang jalan yang terbaik buat diri gw sendiri :)

Ah, indahnya masa muda. Hahaha

Sedang merasa tidak enak.

Terima kasih, Inardi Rizky 

Dan terima kasih, untuk foto-foto yang sangat tepat :D

Please stay the same, unless you be better

Jangan berubah ya, Di...

Ah, ya
Lu gak perlu khawatir tentang apapun, Di.
Allah selalu punya jalan terbaik buat lu

"Ya itu cerita lo." - Novi Andareswari

Kadang ada hal yang gak bisa kita lihat, padahal dia ada.

Gw tiba-tiba mengidap insomnia secara akut dan akhirnya facebook bener-bener jadi tempat pelarian, berhubung twitter hanya bisa menampung 140 karakter yang sama sekali tidak memuaskan.

www.siswapsma.org

“Yang buruk itu mudah, yang baik itu sulit. Tapi selalu ada jalan untuk kebaikan.” – Ghilandy Ramadhan

Terima kasih, Inardi Rizky 

Dan terima kasih, untuk foto-foto yang sangat tepat :D

Please stay the same, unless you be better

Jangan berubah ya, Di...

Ah, ya
Lu gak perlu khawatir tentang apapun, Di.
Allah selalu punya jalan terbaik buat lu

Sepertinya, akhir-akhir ini tensinya meningkat.
Sepertinya, akhir-akhir ini emosinya mudah sekali tersulut.
Entah karena terpancing lelahnya shaum, atau karena gw yang terkadang kelakuannya membuat orang lain ingin nabok #plak
Atau mungkin selama ini gw belum cukup mengenal tiap tiap lembaran itu?
Atau mungkin gw belum mengenal ukiran-ukiran pada kertas terbang itu?
Atau mungkin ego selama ini telah menghalangi gw untuk melihat mereka lebih dekat? Termasuk dia?

Entahlah.
Tapi gw harap, itu bukan karena stress berlebih.
Tapi gw harap, itu bukan karena terlalu banyak beban yang ia pikul.
Tapi gw harap, nada tinggi itu bukan karena kelelahan akibat mengerjakan semuanya seorang diri.
Tapi gw harap, senyum itu akan selalu ada bagaimana pun beratnya.

Untuk kau yang sedang didengar,
yang sedang dilihat,
yang kemarin ditarik kanan kiri,
jangan pernah sekali pun enggan untuk berbagi ya.
Karena gw rasa nggak akan ada yang tega untuk membiarkan kau seorang diri.
Semangat GRADIEN nya!
Semangat menjalani pilihannya, apapun itu :)

Teringat liqo beberapa hari yang lalu di masjid alghifari. Teringat judul buku itu: Saksikan, bahwa Aku Seorang Muslim! Teringat tentang isi bukunya yang menggetarkan hati. Entah seperti apa redaksinya, entah seperti apa diksinya, entah seperti apa gaya bahasanya, gw sudah lupa. Tapi ini yang bisa gw tangkap dan bisa gw tuliskan lagi (sesuai kapasitas otak gw).

Biarlah Abu Bakar tetap dalam lembut dan rendah hatinya.
Karena ia tetap menjadi Abu Bakar yang siddiq; yang membenarkan dan dibenarkan
Biarlah Abu Bakar tetap dalam lembut dan rendah hatinya.
Karena ia tetap yang terdepan dalam memerangi kemunkaran.
Biarlah Abu Bakar tetap dalam lembut dan rendah hatinya.
Karena itulah yang membuatnya rela memberikan seluruh hartanya demi orang lain; demi Islam.

Biarlah Umar tetap dalam keras dan tegasnya.
Karena begitupun hatinya luluh pada lantunan ayat-ayat Al-Qur'an.
Biarlah Umar tetap dalam keras dan tegasnya.
Karena ia tetap menjadi Umar yang sangat memperhatikan rakyatnya.
Biarlah Umar tetap dalam keras dan tegasnya.
Karena itulah yang menjauhkannya dari gentar melawan kefasikan.

Biarlah Utsman tetap dalam pemalunya.
Karena dengan malunya ia semakin tunduk dan tunduk kepada-Nya.
Biarlah Utsman tetap dalam pemalunya.
Karena itu tak pernah membuatnya malu menjadi seorang Muslim.
Biarlah Utsman tetap dalam pemalunya.
Karena itu tak pernah mengurangi dedikasinya terhadap pembangunan Islam.

Biarlah Ali tetap dalam ceria dan beraninya.
Karena dengan itulah dia tetap maju dalam perang walau sakit mata.
Biarlah Ali tetap dalam ceria dan beraninya.
Karena biarpun begitu ia tetap Ali yang bijaksana.
Biarlah Ali tetap dalam ceria dan beraninya.
Karena itulah yang membuatnya rela bertaruh nyawa menyelamatkan Rasulullah.

Biarlah seperti itu.
Biarlah mereka menjadi mereka yang begitu.
Karena dalam pribadinya masing-masing mereka tetap para pemimpin.
Karena dengan caranya masing-masing, mereka menjadi pemimpin-pemimpin besar;
Pemimpin yang dicintai Allah, dan pemimpin yang dicintai rakyatnya.
Biarlah mereka seperti itu.
Karena taqwa membuat mereka sama; sama mulianya di sisi Allah.
Sama mulianya seperti yang kita kenang di saat ini.

Biarlah kita seperti apa adanya.
Biarlah kita ada dengan cara kita.
Tak perlu dengar bising di kanan kiri.
Tak perlu lihat sorot mata di sisi.
Karena Allah tak melihat itu semua.
Karena yang membuat kita bisa atau tidak hanya satu; taqwa.
Memang 'hanya' butuh satu itu.

Jikalau taqwa masih terlalu jauh dalam jalan panjang ikhtiar ini, biarlah terus jalannya dilalui.
Jikalau memang jalannya masih terlalu jauh,
biarlah kita berpegang teguh pada ini sambil menggapai-gapai taqwa itu dengan ikhtiar terbaik:
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”. (Q.S. Al-Ashr: 1-3)

Biarlah orang berkata apa, karena sampai kapan pun gw akan tetap percaya pada sahabat-sahabat kecil gw dan pada diri gw sendiri.
Biarlah...

Wallahu'alam bisshawab.

Gw kesal terhadap orang itu.
Gw kesal karena merasa uluran tangan gw tidak disambut.
Gw kesal karena gw tahu seharusnya ia menyambut uluran tangan itu.
Gw kesal karena apa yang dia lakukan menjadi beban bagi semuanya.

Gw kesal karena janji orang itu.
Gw kesal karena gw sudah terlanjur berharap pada uluran tangan orang itu.
Gw kesal karena tiba-tiba ia menarik uluran tangan itu.
Gw kesal karena gw jadi merepotkan orang lain karena mencoba menggapai-gapai tangan mereka.
Gw kesal karena di saat seharusnya dia ada, dia malah tidak ada.

Sepanjang tahun

Gw kesal karena apa yang dia perbuat.
Gw terlanjur kesal karena apa yang dia katakan.
Gw kehilangan kepercayaan terhadap dia.

Tapi ternyata ada beberapa sisi yang tidak gw lihat.
Tapi ternyata ada wajah orang itu yang seringkali gw lupakan.

M. Irsyad Tawakal :
Satu hal yang harusnya kita lihat juga dari dia. Apakah dia pernah marah diperlakukan seperti itu? Apa dia pernah kehilangan semangat?

Thirafi Dide :
Dia juga punya masalah sama orang tuanya.

Bahkan dari orang itu, yang banyak dikritik di sana dan di sini, gw masih bisa belajar. Dengan tekanan dari sana sini, ternyata dia masih ada; dia masih berusaha ada dengan

Semangatnya

Kebesaran Hatinya

Keikhlasannya

Kesabarannya

Gw hanya berharap, untuk kau; harapan yang mewakili kertas2 lainnya.
Semoga jalan ini memang yang terbaik, ya :)
Terima kasih untuk semuanya

Delapan hari yang lalu, 2 Juni 2010; Seleksi Olimpiade Sains Nasional SMA Tingkat Provinsi Bidang Matematika. Mimpi buruk, jujur. Hanya sedikit jumlah soal yang bisa gua kerjakan, bahkan kalau dihitung poinnya tidak akan mungkin mencapai nilai 50 %. Entah peserta lain mengalami hal yang sama atau tidak, yang jelas pada saat itu gw udah bener-bener pesimis. However, I've done my best. Dan ternyata kemampuan gw emang cuma segitu.

Boleh minta tolong, teman? Kalau mendengar gw bilang 'Ih, males belajar deh.' atau 'Malesin banget sih tugasnya.' , tampar aja gw *eh, jangan. ini terlalu lebay* Ingatkan gw dengan menyebut: Jerman. Mudah-mudahan bukan sekedar mengingatkan gw akan mimpi itu, tapi juga kembali memompa semangat gw yang mulai mengendur. Gw harus kembali lagi melangkah di jalur yang benar. Mimpi gak punya waktu cukup lama untuk menunggu, inget Tik! :)

Awaiting tasks and tests: Biology-oral test; Geography-presentation; Economics-bank observation; Bahasa-Drama; Computer-Ms.Access test; OSP :D

Are you ready to rock??? YES!!! *nyambung gak sih? hahaha*

"Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan),Kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain" (Q.S. Al-Insyirah:7)

Sungguh-sungguh. Bisa kan, Tik?

Rasulullah bersabda, "ajarilah anak-anak kalian berkuda, berenang dan memanah" (HR Sahih Bukhari/Muslim)

 Sambil nunggu Oya dan Saqib yang datengnya lamaaa banget, gw iseng nyoba bawa motornya Dika dan... gw bisa kawan-kawan *pisang joged, haha kangen plurk! <--- gak penting* Bagi yang belum pernah bawa motor, ini tips-tips yang mungkin bisa mengganggu membantu:

1. Percaya diri. Walaupun badanmu kurang tinggi, kakimu kurang panjang, dan sepatumu tidak bisa berpijak dengan baik di tanah *curhat*, yakinlah kawan; akan selalu ada orang yang siap membantumu seperti yang bisa dilihat pada gambar di atas.
2. Bersikaplah tenang. Ketika sudah mulai duduk di atas motor, jangan tertawa karena gugup. Karena itu akan mempersulit kita untuk menjaga keseimbangan.
3. Jangan belajar mengendarai motor tanpa ditemani siapapun. Karena ketika kita jatuh, kita akan semakin malu jika tidak ada siapa-siapa. Agak menyakitkan jika harus menertawakan kebodohan kita sendirian. Itulah fungsinya memiliki teman: tertawa bersama! Dan fungsi lainnya: biarkan orang lain mengangkat motor itu ketika motornya jatuh.
4. Jangan belajar dengan motor milik sendiri. Apakah ini terdengar aneh? Mungkin. Tapi alasannya sangat masuk akal. Karena jika kita merusakkan motor itu, kita masih bisa bersyukur karena itu bukan motor kita.

*Mohon maaf kalau tips di atas semakin lama semakin ngaco*

Dan hari itu gw baru mengerti kalau mengendarai motor itu sangat menyenangkan walaupun sebenernya nebeng jauh lebih enak. Angin bertiup sepoi-sepoi di tengah lambaian daun-daun dari pepohonan yang rindang. *lebay dan bikin males* 

Ekspresi senang setelah sukses muter-muter sedikit dengan motor itu

Tapi yang jadi masalah adalah:

1. Kaki gw belum bener-bener nyampe dan gw harus jinjit dengan agak menyedihkan. Bahkan walaupun motornya Honda Beat
2. Bokap gw gak ngizinin gw bawa motor kemana pun.
3. Gw belum berani ke jalan raya

Jadi mungkin kemampuan gw dalam mengendarai motor masih patut diragukan. Tapi gw tahu Allah akan tetap menilai usaha gw dalam mengamalkan hadits di atas. Alhamdulillah gw lumayan bisa berenang walaupun asal banget tehniknya; tapi yang penting ngambang dan gak tenggelem kan? Hehehe

Kalau memanah, gw belum bisa. Sebenernya pengen belajar, tapi gak tahu dimana dan kapan. Buat yang punya saran, boleh langsung komen kok.