Berdamai

6:53 AM

Hai, sudah lama ya kita tidak bertemu. Seingat saya, sudah dua-tiga tahun sejak kita terakhir bertemu. Atau mungkin kamu sudah datang sejak beberapa bulan yang lalu? Beberapa minggu yang lalu? Mungkinkah saya tidak sadar dengan kehadiranmu? Mungkin saya memang benar-benar tidak peka, ya.

Jujur awalnya saya senang dengan kedatanganmu. Saya tidak bisa berhenti tersenyum saat  saya mulai sadar kalau kamu datang. Tapi lama-kelamaan kamu membuat saya lelah. Saya jadi merasa dituntut ini-itu olehmu. Entah memang kamu yang menuntut saya, atau diri saya sendiri yang melakukannya karena ingin membuat kamu nyaman saat kembali kepada saya. Kamu selalu berhasil membuat saya bingung apa yang harus saya lakukan.

Dan sayangnya, saya benci ketika saya bingung apa yang harus saya lakukan. Saya yang awalnya senang kini malah jadi benci dengan kehadiranmu. Karena saat ini kamu mulai lepas kendali. Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan untuk menghentikanmu. Kamu terus-terus mendorong saya melakukan hal-hal yang menurut saya tidak seharusnya saya lakukan. Saya sebenarnya tahu harusnya saya tidak menyalahkan kamu. Tapi saat ini saya sudah benar-benar tidak tahu lagi harus berbuat apa kepadamu, dan bagaimana saya harus menyikapimu.

Jika semuanya terus seperti ini, saya malah jadi berharap kalau kamu bisa cepat-cepat pergi. Walaupun mungkin pada akhirnya saya akan menyesal lagi. Tapi saya tidak suka dibuat merasa seperti ini terus olehmu. Apakah ini memang karena kesalahan saya? Karena saya menerima kehadiranmu dengan cara yang salah? Begitukah? Tapi bagaimanapun juga saya tidak bisa mengusirmu. Karena saya juga pernah mengharapkan kedatanganmu. Karena senyum saya juga ada karena adanya kamu.

Entah yang benar seperti apa. Saya juga tidak mengharapkan jawaban dari siapapun. Tidak darinya. Tidak juga dari kamu. Saya hanya berharap saya bisa menjalani ini semua dengan baik-baik saja. Atau paling tidak, saya bisa terus bersama kamu tanpa mendapatkan masalah. Jika ini memang yang terbaik yang diberikan-Nya, saya rela kamu terus bersama saya dengan segala konsekuensinya. Tapi jika yang terbaik adalah sebaliknya, saya juga akan melepas kepergianmu, dengan senang, tanpa sesal.

Mudah-mudahan kita bisa berdamai, ya :)

You Might Also Like

2 comments

  1. tik tik ck .
    benar benar cerita hati, lu bener bener gmg sama perasaan lu sendiri .
    semangat, segala sesuatu akan indah pada waktunya :)

    ReplyDelete
  2. hho.. tumben..

    semangat ah tik!

    ReplyDelete

ayo komen disini :)

Popular Posts