Mengenang Pembinaan Masa SD

5:51 AM

Gw sedang dalam perjalanan menuju Lembang untuk pembinaan OSN SMA dari provinsi Jawa Barat. Di mobil itu ada gw, Laila, dan pembimbing dari dinas kota Bogor (yang kebetulan saat itu membawa keluarganya). Gw dan Laila banyak berbincang; tentang tim SPL kami masing-masing #support @GolUntukMama_11, tentang prediksi-prediksi OSN di Manado nanti, tentang OSN yang kami ikuti semasa SMP, dan juga... tentang cerita-cerita lucu semasa pembinaan pra-IMSO saat kami masih SD. Lagi-lagi gw tersentil; hidup ini sangat menarik, kawan!

Teringat kurang lebih 50 siswa, masih muda. Saat itu kami kelas 5 SD. Di karantina, lupa di mana.

Teringat kamar itu, yang isinya gw(Matematika), Nasya (IPA), Laila (Matematika), dan Bidhe (IPA). Dulu Bidhe termasuk rajin beres-beres tempat tidur dan gw adalah anak yang berkarakter liar. Alhasil gw hobi banget loncat-loncat di atas tempat tidur Bidhe dengan sok berdalih "berolah raga" sambil tertawa-tawa. Ternyata dari kecil gw memang sudah tengil.

Teringat ledekan "babi koki" yang gw bahkan lupa itu sebenarnya ditujukan dari siapa untuk siapa; entah dari gw untuk Bidhe atau dari Bidhe untuk gw. Dan gw bahkan lupa awalnya apa, kenapa bisa sampai ada istilah yang senorak itu. Pokoknya lu aja deh yang babi koki, Bidhe!

Teringat tip-ex cair yang menggunakan kuas yang saat itu gw pakai dan akhirnya muncrat ke muka gw. Sampai akhirnya muka gw totol-totol putih karena kena tip-ex.

Teringat setiap istirahat terdengar alunan piano. Ada anak IPA yang jago banget main piano, dan saat itu kami semua memang baru kelas 5 SD. Dia selalu pamer kemampuan dia di setiap waktu istirahat karena kebetulan di sebuah ruangan di sana memang ada pianonya.

Teringat kejadian patahnya tangan Bene***tus. Anak-anak laki-laki bermain bola di dalam kelas, entah awalnya apa dan bagaimana tiba-tiba sudah terjadi keributan. Yah, gw memang tidak ikut bermain. Yang gw tahu, anak yang bernama B itu tangannya patah dan langsung dievakuasi. Tersangkanya adalah DH. Entah itu benar atau tidak. Yang gw ingat, DH menangis di pelukan ibunya dan ibunya ngotot membela dia.

Teringat...

ini sebenarnya kisah sedih, kawan

Gw yang tidak lolos ke tahap 2 dari pembinaan itu. Yang gw tahu dan ingat, gw peringkat 21 dari 20 siswa yang diambil. Laila dan Oki termasuk di dalam 20 itu, tapi gw tidak. Dan ketika memasuki tahap-tahap akhir, ada 1 siswa bernama NMH yang didiskualifikasi karena ternyata ia tidak berkewarganegaraan Indonesia.
Andai ia didiskualifikasi lebih cepat, gw mungkin masih bisa berjuang lebih lama bersama yang lainnya. Gw yang saat itu masih sangat kekanak-kanakan pun sangat kecewa ketika mendengar gw tidak lolos. Gw menangis, bahkan sampai menendang-nendang pintu.

Tapi, ya. Sampai kini gw percaya, itu memang jalan yang terbaik buat diri gw sendiri :)

Ah, indahnya masa muda. Hahaha

You Might Also Like

0 comments

ayo komen disini :)

Popular Posts