Ultra Milk KMNR 5 :D
6:16 AM
Siswa Antusias Ikut Kompetisi Matematika
26 Apr 2010
BOGOR - Sebanyak 1273 siswa sekolah dasar (SD) se-Indonesia antusias mengikuti kompetisi matematika yang digelar di gedung Diklat Dinas Perhubungan, Jalan Raya Parung, Kemang, Kabupaten Bogor, Ahad (25/4) pagi. Kompetisi ini mengangkat tema Strategi Menuju International Mathematics Contest, Singapore 2010.
Kompetisi Matematika Nalaria Realistik (KMNR) ke-5 se-Indonesia ini diselenggarakan oleh Ultra Milk. Sekitar 1.273 siswa yang mengikuti kompetisi berasal dari 229 SD di 29 kota dan kabupaten.Presiden Direktur Klinik Pendidikan MIPA (KPM), Ridwan Saputra, mengungkapkan, KMNR sudah diadakan dari tahun 2006. "Ini kelima kalinya KMNR diadakan dan pesertanya meningkat. Tahun 2009 hanya 500 yang ikut. Alhamdulillah, tahun ini ada 1.273 siswa yang ikut KMNR," ujar Ridwan.
Ridwan menuturkan, kompetisi ini diikuti siswa dari 7 provinsi, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, Riau, Sulawesi Selatan, dan Banten. "Sementarabaru dari 7 provinsi. Ke depan kami akan seleksi di provinsi lainnya," dia menuturkan.Sebelum diikutsertakan dalam kompetisi matematika ini, kata Ridwan, KPM melakukan seleksi lebih dulu ke daerah-daerah. Seleksi dilakukan melalui lomba serupa. Juara dari tingkat daerah diikutkan pada kompetisi matematika tingkat nasional.
Kutipan di atas diambil dari sebuah artikel online. Ultra Milk KMNR 5. Salah satu acara besar KPM dimana gw jadi panitia. Ini kedua kalinya buat gw jadi panitia di acara KPM. Yang pertama pas Lomba Matematika ORBIT (lupa pas kapan :p) di Gedung Pencak Silat (kalau gak salah :p). Acara itu juga punya peserta yang banyak. Tapi tidak sebanyak KMNR tahun ini yang diadakan pada tanggal 25 April kemarin di Pusdiklat Perhubungan, Bogor.
Sekilas Info, acara ini diadakan oleh Klinik Pendidikan MIPA (KPM), tempat gw les matematik sejak kelas 5 SD. Bisa dibilang KPM yang bener-bener membawa gw ke dunia olimpiade matematika sampai akhirnya gw cuma bisa pelajaran yang satu itu (haha, agak lebay juga). Penjelasan tentang KPM bisa didapat di sini.
Buat gw pribadi, untuk menghadiri acara ini cukup penuh perjuangan. Sabtu malam 24 April 2010 gua harus nginep di sekolah karena gw diplotkan untuk jadi MC di acara KORMA (Kolaborasi ORBIT-MABIT). Tapi akhirnya karena gw udah keburu tumbang sebelum acara selesai, perjuangan gw ngegaring selama jadi MC bareng Fadhilah Eryananda terhenti sejak adzan Isya berakhir. Bodohnya di acara itu yang harusnya gw melek untuk neropong bintang, gw malah tidur hampir sepanjang malam karena kecapean teriak-teriak jadi suporter Tim I-Cup X-2. Jam 4 pagi gw langsung siap-siap berangkat ke Pusdiklat Perhubungan dan akhirnya mama ngejemput gw jam setengah 5.
Satu fakta yang gw dapet pada Minggu dini hari kemarin, ternyata SMANSA-Pusdiklat Perhubungan (yang notabene tidak jauh dari Parung) dapat ditempuh tidak lebih dari satu jam. Betapa indahnya kota Bogorku ini tanpa macet yang sehari-hari biasa menghiasinya :D
Pukul 5.50. Seluruh panitia KMNR 5 briefing di Gedung Telematika. Tugas gw hari itu adalah menunjukkan tempat duduk, membagikan soal, mengawasi peserta saat mengerjakan soal, mengumpulkan lembar jawaban, serta memeriksa jawaban dari 50 peserta (FYI, total terdapat 1273 peserta terdaftar walaupun tidak semuanya hadir). 50 peserta yang beruntung itu adalah mereka yang mendapatkan nomor peserta 50951-51000 yang berada di Slot 20
Pukul 6.30. Panitia stand by di tempat masing-masing. Sebagai pengawas/juri, gw stand by di dalam GOR Pusdiklat Perhubungan di slot 20 yang berada di bagian pojok kanan belakang gedung itu. Lelah rupanya belum hilang sepenuhnya sampai-sampai gw sempet tidur sebelum peserta berdatangan.
Pukul 7.00. Peserta mulai hadir satu per satu dan akhirnya gw bangun juga. Beberapa anak terlihat kebingungan mencari kursi yang sesuai dengan no.peserta yang tertera di ID mereka. Tugas kami sebagai panitia untuk menunjukkan tempat duduk mereka. Semakin lama semakin banyak yang datang dan gw juga semakin pusing mendengar celotehan-celotah anak SD yang seperti ini:
"Bu Guru, aku duduk dimana?"
"Boleh duduk dimana aja ya, Bu?"
"Kak, kalau tempat duduk yang ini di mana?"
"Bu Guru, Bu Guru, tempat dudukku yang mana?"
Untuk pertama kalinya dalam hidup gw, gw dipanggil 'Bu Guru'. Waktu mereka memanggil gw begitu rasanya ingin tersenyum terus-terusan, terdengar aneh.
Pukul 8.00. Acara dimulai, pembukaan oleh MC, sambutan2, bla bla bla...
Pukul 8.30. Soal mulai dibagikan. Beberapa anak mengacungkan tangannya dan bilang mereka gak bawa pulpen. (Jawaban harus dituliskan dengan pulpen/spidol) Tentunya sebagai guru yang baik gw mencarikan mereka pinjeman pulpen dari pengawas/peserta lainnya. Dan akhirnya peserta mulai mengerjakan soal. Ada 25 soal isian. Jujur, gw sebagai anak kelas 10 SMA belum tentu bisa menyelesaikan 25 soal yang ada dengan benar dalam waktu 1 jam. Agak kasihan juga sebenernya melihat mereka benar-benar pusing menatap soal itu sampai beberapa keringatnya bercucuran. Gw jadi inget saat-saat pertama gw ikut lomba matematika seperti itu. Mungkin gw juga nunjukin ekspresi yang sama seperti mereka ya. Setengah jam berlalu, beberapa peserta mulai mengacungkan tangan pertanda mereka butuh bantuan; beberapa untuk minta tambahan kertas buram, sebagian lagi untuk menanyakan soal dan prosedur pengerjaan. Salah satu pertanyaan yang bikin gw bingung adalah...
Anak SD: "Bu, aku boleh nanya soal ga?" (dengan logat medok karena berasal dari Sidoarjo)
Gw: (Mengangguk)
Anak SD: "Kalau yang ini artinya apa?" (sambil menunjuk kata simetris )
Gw diem cukup lama karena nggak tahu harus bilang apa dan menjelaskan bagaimana, karena menurut gw kalau gw menjelaskan kata simetris itu berarti sedikit-anyak gw akan menerangkan jawaban. Untungnya anak itu cukup sabar dalam menanggapi kecangakan gw. Akhirnya...
Gw: "Maaf ya, De. Saya nggak bisa jelasin bagian itu." (sambil berusaha tersenyum manis LOL)
Anak itu pun hanya mengangguk-angguk. Gw nggak tahu keputusan gw untuk tidak menjelaskan kata simetris itu benar atau salah, tapi gw cuma berusaha untuk adil.
Pukul 9.30. Kompetisi berakhir. Gw harus mengambil lembar jawaban satu-persatu. Supaya bisa langsung diurutkan, gw mengambil jawabn itu berurutan di setiap barisnya. Ternyata cara seperti ini agak kurang efektif karena menimbulkan bunyi-bunyi seperti ini:
"Bu, ini punya aku!"
"Bu, ini bu lembar jawabannya."
"Nih, Bu!"
"Ah, lama!"
"Biar berurutan ya, Bu?" (kata seorang anak gaul berbehel :p)
Semua celotehan itu gw jawab dengan 'Sebentar, ya' , 'Tunggu dulu, ya' , atau 'Sabar, yaaa'
Setelah semua lembar jawaban terkumpul gw harus langsung bergegas ke Gedung Telematika untuk memeriksa jawaban mereka. Gw menemukan fakta baru saat memeriksa jawaban: ternyata itu adalah pekerjaan yang menyenangkan! :D *gw gak kapok jadi juri lomba*
Soal KMNR terbukti susah -,- Di slot yang gw periksa, nilai tertinggi dipegang satu orang yang nilainya 10 dari nilai maksimal 25. Sisanya cuma bernilai paling tinggi 7. Jadi penasaran, kalau waktu SD dulu gw ikut lomba ini kira-kira bakal benar berapa ya? :3
Pemeriksaan + entry data berakhir. Akhirnya diumumkan 56 peserta yang lolos ke babak final. Karena jumlah peserta yang berkurang jauh, pengawas yang dibutuhkan juga tidak sebanyak saat Babak Penyisihan. Akhirnya gw, laila, hanif, eki, sama rais nganggur dan malah duduk-duduk di sofa yang ada di dalam GOR saat para finalis mengerjakan soal di tempat yang sama. Entah sofanya yang benar-benar nyaman atau kaminya yang pemalas, selama Babak Final itu gw, eki, sama rais malah merem; bukannya mengawasi jalannya lomba. Parahnya sampe Babak Final berakhir Rais nggak bangun-bangun juga, bahkan sampe si Eki manggil dia 'sayang' dia nggak bangun-bangun. (kedul to the max-,-)
Babak Final selesai juga. Setelah shalat Dzuhur gw kembali ke Gedung Telematika dan ikut ngerecokin membantu Bapak/Ibu guru yang sedang memeriksa soal uraian. Tugas gw waktu itu sepele. Cuma menuliskan total nilai peserta. Tugas Rais ngitung total nilainya, terus Laila ngecek lagi nilai yang udah gw tulis. Emang nggak penting sih. Tapi buat gw itu pekerjaan yang seru dan menyenangkan.
Hasil KMNR 5 bisa dicek di web KPM. Silahkan klik disini.
Jam setengah 4 acara benar-benar berakhir dan kami memulai rapat evaluasi. Pak Ridwan dan Bu Desy pun mengucapkan beberapa patah kata mengenai acara tersebut. Saat Pak Ridwan bertanya 'apa ada masukan?', sebenernya gw mau bilang harusnya KPM bikin Jingle KMNR biar seru! Nanti ada lomba Jingle Dare-nya juga kaya indomie. Tapi karena agak nggak penting akhirnya gw gak jadi bilang deh :p Sebelum pulang, seluruh panitia dibagikan goody bag ultra milk dan diminta untuk tanda tangan hehehe.
Alhamdulillah, satu amanah telah dijalankan. Nggak sabar nunggu acara KPM berikutnya. Summer Camp! :D Mudah-mudahan bisa ikut berpartisipasi atau paling enggak numpang eksis sedikit hahaha. Sukses terus KPM-ku sayang :) (eh, bukan, KPMnya Allah ;D)
0 comments
ayo komen disini :)