Random #isengpart2

10:56 AM

Di saat libur, biasanya otak gw terpacu untuk lebih sering menulis. Sepertinya masuk akal mengingat biasanya otak gw sebagai anak SMA diforsir untuk belajar serta mengerjakan soal-soal; dan saat libur rutinitas belajar tersebut serta-merta menghilang. Menulis adalah salah satu kegiatan penggantinya. Jadi sepertinya selama ada koneksi internet, blog gw akan penuh dengan post-post baru; walaupun mungkin sebagian dari post tersebut isinya ngalor-ngidul gak jelas. Anyway, selamat membaca :)

Paragraf di atas tadi hanya intermezzo. Tolong jangan dihiraukan #plak

Ramadhan sudah hampir berakhir. Mutaba'ah yaumiyah gw sendiri kacau di Ramadhan tahun ini. Dibandingkan dengan tahun lalu, sepertinya malah lebih buruk. Gw merasa diri gw sendiri jadi lebih arogan tahun ini. Merasa sibuk, melalaikan hal-hal yang seharusnya gw prioritaskan. Semangat gw sendiri tidak sebesar di tahun sebelumnya.

Ya, semangat. Semangat beribadah, semangat belajar, semangat regenerasi. Semuanya tidak sama. Tidak sebesar di tahun lalu. Dan konyolnya yang mempengaruhi gw untuk semangat beribadah dan semangat belajar saat PODS tahun lalu adalah semangat regenerasi. Saat itu, antusiasme gw luar biasa tinggi; saat itu, idealisme gw terhadap nilai-nilai positif benar-benar gw junjung tinggi-tinggi. Hal-hal ini berhasil menggali nilai-nilai baik yang ada dalam diri gw. Jujur saja, gw rindu masa-masa itu. Gw ingin kembali memiliki semangat, antusiasme, dan idealisme yang sama.

Gw ingin jadi Atika Almira yang seperti tahun lalu; yang dengan mudahnya termotivasi untuk banyak belajar, banyak membaca dan menulis hanya karena tulisan-tulisan A'Anas. Yang dengan tulusnya terdorong untuk lebih mendekat kepada-Nya karena apa yang dikisahkan Teh Ndu. Yang dengan polosnya menjadi lebih semangat karena terdorong oleh semangat besar sahabat-sahabat di sekitar gw.

Entah mengapa, saat ini gw merasa sangat bebal; sulit mendakwahi diri sendiri; sulit memotivasi diri sendiri. Dengan adanya Ramadhan tahun ini, gw tidak merasa menjadi lebih baik. Padahal kita tahu betul bahwa hasil dari shaum Ramadhan adalah taqwa (Q.S. Al-Baqarah: 183) Dan di penghujung Ramadhan ini gw tidak merasa lebih baik, masih jauh dari kata taqwa.

Apakah gw rela menjadi orang yang merugi di saat tsunami pahala ini?

Na'udzubilaahi min dzalik. Gw hanya bisa berharap tahun depan gw masih bisa berjumpa lagi dengan Ramadhan, dan masih bisa membuatnya menjadi lebih baik

You Might Also Like

1 comments

  1. tika-ku :)

    nggak ada kata terlambat tik, masih tersisa 2 hari..

    let's go dear..

    Allah selalu menunggu untuk memeluk tika dalam kondisi apapun..

    ya, dalam kondisi apapun..

    ReplyDelete

ayo komen disini :)

Popular Posts