A Wise and Clever Mat

10:47 AM



Suatu hari di kelas
A: "Ngapain lu beli itu?"
Gw: "Kan buat OSIS juga."
A: "Aneh. Emang hobi sih lu jadi keset."
Gw: "Ih gw jadi pengen nangis."
(Gw akhirnya nangis tiba-tiba dan gajelas *kebiasaan*)

Keset kaki itu istilah yang bisa dipakai untuk menggambarkan seseorang yang membiarkan dirinya diinjak-injak oleh orang lain. Diinjak-injak di sini ga selalu dalam bentuk penyiksaan atau perampasan Hak Asasi Manusia. Tapi lebih dimaksudkan dalam bentuk yang lebih sederhana. Contohnya ketika kita bersedia melakukan sesuatu yang tujuannya menyenangkan orang lain dan sebenarnya itu melelahkan bagi kita dan kita tidak benar-benar ingin mengerjakannya. Disitu ada unsur keterpaksaan walaupun pada akhirnya kita memang bersedia melakukan itu. Atau seseorang juga bisa saja dikatakan sebagai keset kaki orang lain ketika ia mau mengerjakan sesuatu yang bukan tanggung jawabnya (atau sebenarnya tanggung jawab bersama). Bisa dikatakan dia adalah victim, orang yang harus berkorban/dikorbankan.

Inilah ucapan yang biasa dicetuskan para keset kaki:
"Yaudah, deh. Gua aja yang ngerjain."
"Biarin gua yang handle itu."
"Kalo emang pada gak bisa gak apa-apa kok."
"Sini gua yang selesein, deh"

Entah penjelasan panjang lebar di atas benar atau salah. Tapi itu yang berhasil gw tangkap selama ini dari penjelasan seorang teman.

Apakah menjadi keset ini sesuatu yang baik? Menurut buku 7 Habbits of Highly Effective Teens, tentu saja tidak. Kenapa? Karena kebahagiaan dalam hidup kita ini digambarkan sebagai sebuah pohon dimana kemenangan/kebahagiaan pribadi dapat digambarkan sebagai bagian akar dan kemenangan/kebahagiaan publik dapat digambarkan sebagai bagian atas pohon. Dari sini, kita dapat menyimpulkan untuk mencapai kemenangan publik kita harus mencapai kemenangan pribadi terlebih dahulu. Dan jika kita mengaplikasikannya pada kasus keset seperti yang gw jelaskan, intinya dalam melakukan sesuatu, yang harus kita buat senang dan nyaman adalah diri kita sendiri terlebih dahulu, baru orang lain.

Entah itu benar atau tidak. Entah berapa banyak orang yang percaya pada isi satu paragraf di atas. Tapi yang jelas gw sendiri percaya kalau kita boleh jadi keset. Kita gak perlu menghindari pengorbanan. Justru kebahagiaan bisa datang dari pengorbanan itu. Gw senang membuat orang lain senang, karena gw percaya semua yang gw lakuin itu gak akan sia-sia. Dan itu sebabnya menurut gw menjadi keset kaki orang lain itu bukan sesuatu yang salah.

Tapi ternyata memang gw masih punya banyak kesalahan sebagai keset. Gw terlalu sering berusaha memberi lebih ke orang lain, melakukan sesuatu yang sebenarnya gak perlu gw lakuin sampai-sampai terkadang hal-hal yang sifatnya wajib gw kerjain malah jadi terabaikan. Lebih parahnya lagi, gara-gara selalu berusaha menjadi keset yang baik, gw malah jadi terlalu terbuka dan gampang menawarkan bantuan serta mudah menebar janji manis yang berujung pada janji-janji palsu. Dan akhirnya Allah kembali negur gw lewat orang lain.

Ya, gw emang hanya manusia yang tentunya penuh khilaf. Gw baru sadar, ternyata mengulurkan tangan kepada orang lain pun tidak bisa sembarangan. Gw harus bisa jadi orang yang arif, orang yang bisa melihat apa yang sebaiknya dia lakukan untuk orang terdekatnya. Gw harus jadi  keset yang cerdas, yang bersedia membantu, tapi tidak asal diinjak-injak dan tidak dihargai. Gw harus bisa jadi orang yang selalu ikhlas, sehingga gw bukan sekedar keset. Tapi gw memang pekerja Allah yang dikirimkan untuk membantu hamba-Nya yang lain.

Maaf untuk kalian yang udah jadi korban kebodohan gw, kemalasan gw, keangkuhan gw, keasalan gw, kegajean gw, dan dan kecerobohan gw. Ajari gw, untuk bisa jadi tenpat bersandar yang dapat membahagiakan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya :)

You Might Also Like

4 comments

  1. Bagus banget tik, lebih bagus kalo ga gaje

    ReplyDelete
  2. kapan sih gw jelas? hahaha bagian mana yang gaje?

    ReplyDelete
  3. betul banget tika.
    ga ada yg salah dgn jadi 'keset' karena kita malah bisa bljr banyak hal baru dari itu *prooved by experience*

    FIN

    ReplyDelete
  4. iya in. mari menjadi keset yang baik :)

    ReplyDelete

ayo komen disini :)

Popular Posts