Jiwa Muda Kelaparan

6:47 AM

Jiwa-jiwa muda 
menjerit karena lapar. 
Mereka tak lagi punya waktu makan, 
disibukkan dengan kompetisi mengisi pundi-pundi. 
Kompetisi ini bak kerja rodi. 
Mereka dipaksa, dengan ancaman mati 
bagi yang pundi-pundinya tak berisi. 

Jiwa-jiwa muda terus kelaparan. 
Mereka dibuat percaya, 
bahwa di dalam bilik mereka yang nyaman 
mereka bisa cukup merasa kenyang. 
Sekali-kali tidak! 
Tak ada sayur dan lauk yang penuh gizi 
dalam bilik yang tak disinari mentari. 
Perkenalkan, mentari itu bernama peduli. 

Jiwa-jiwa muda terus merasa lapar. 
Ruang-ruang yang ada sudah menjadi bangkai, 
mati duluan, 
tak lagi mampu menjadi asupan segar. 
Piring-piring interaksi, 
dibelenggu oleh tudung saji. 
Perkenalkan, namanya birokrasi! 

Jiwa-jiwa muda, 
ingin meronta karena laparnya. 
Tapi mereka dididik untuk bungkam. 
Ronta mereka laksana angin lalu. 
Racun yang membisukan telah disuntikkan. 
Perlahan, sunyi menyeruak. 
Telah lama mereka bergeming dalam biliknya. 
Seluruh tubuh mereka seakan kebas, 
dan kini mereka bisu. 

Jiwa-jiwa muda sekarat, 
karena lama-kelamaan lapar tak lagi terasa.
Nyatanya perut mereka masih menjerit, 
bayangkan, kosong-melompong! 
Perkenalkan, perut itu bernama...
Nurani 

Kalau terus begini, 
nurani mereka akan terus 
kelaparan. 
Jiwa muda bisa terus sekarat.


Bandung, 17 April 2013

You Might Also Like

0 comments

ayo komen disini :)

Popular Posts