Di lantai atas, berjejer wajah-wajah itu; yang biasanya ada di letter 'U'. Gw kangen suasana rapat, gw kangen mondar-mandir menagih ini itu, gw kangen dengan suasana itu, dengan mereka yang juga jadi tokoh utama dalam lembaran cerita itu. Semuanya sudah akan berakhir.

Gw membongkar kamar, menggeledah map-map yang ada yang memang penuh dengan berbagai jenis kertas.Tapi ada satu persamaan yang dapat gw temukan dari setiap map itu.

dan... gw baru sadar hidup gw selama setahun kemarin memang penuh dengan "mereka". Terlalu banyak jika harus diceritakan semua. Tawa, tangis, sedih, haru, kesal, amarah, bangga, lelah, puas, senyum, pasrah, cinta; semua. Gw tidak tahu kata apa yang paling tepat menggambarkannya. Menjadi obsbang adalah satu hal yang benar-benar sangat gw syukuri. Dengan ada di sana, gw bisa mengenal SMANSA lebih jauh, lebih dari yang gw bayangkan sebelumnya. Dengan ada di sana, gw bisa belajar banyak hal; lebih dari yang gw perkirakan dan harapkan sebelumnya. Dengan ada di sana, gw jadi lebih tahu gw siapa dan ingin berbuat apa. Dengan ada di sana, gw bersyukur; karena gw punya mereka. Gw sadar, tempat itu, jabatan itu; sudah akan menjadi sesuatu yang gw sebut di sana. Gw hanya bisa berharap (sambil mentransfer semua yang gw punya) agar adik yang ada di sana bisa memberikan yang terbaik.

Obsbang-obsbang sebelumnya. Orang-orang yang luar biasa, walaupun beberapa gw kenal memang hanya lewat cerita: Teh Cune, A Ipin, A Jojo, A Randu, Teh Tatan, A Ifan, Teh Gita. Dari mereka, secara langsung maupun tidak, gw punya motivasi untuk banyak memberi. Karena mereka, gw menggenjot diri gw untuk gila-gilaan, segila yang gw bisa. Dari mereka, gw punya semangat untuk jadi yang tidak kalah luar biasa, entah gw berhasil atau tidak.

Pak Basuki, Pak Agus Sunarya, Pak Darwin untuk semua bimbingannya, yang disampaikan dengan berbagai cara

Ghilandy Ramadhan yang selalu ada, selalu solutif; untuk menjadi pendengar terbaik, untuk menjadi pemimpin terbaik di mata gw

Linea Alfa Arina, Bathriq Fatma Intifada, dan Rakhmat Qorib untuk kerelaannya menemani dalam setiap kesempatan

Adinda Sharfina Rakhmania dan Muhammad Auliya Rasyid, serta Kabid-Kabid OSIS Pionir lainnya yang selalu mau mengerti kerempongan gw dan mencari solusi yang lebih baik

Hanindito Danusatya, Natassa Adi Putri, Adhitya Fadlirahman, Agil Ramadhan, Ihsan Hamdani, Kevin Wiriando, Luqmannul Hakim, Salsabila Panji Arum, Rahman Tri Putra, Fadhilah Eryananda, Rasmi Widuri, Egi Priyadi Pamungkas, Pandu Damay Putra, R. Ruly Wicaksono, Naufal Irfan Fakhruddin, Roby Putrama, Dimas Yunianto Putro, Aiman Fakhri, Sisca Febriani, Fahmi Adhi Prayoga, Fandy Nurahmad, Hifadri, Maya Kusumawardhani, Ariana Maulina Putri, Anindita Aliyah Utami, Laila Mauhibah, Nadia Rahmi Chaerunnisa, dan Hanif Dinul Islam; dan juga seluruh perwakilan ekstrakurikuler untuk semangatnya membawa keluarganya masing-masing ke arah yang lebih baik, untuk kerelaannya berkorban, untuk keberadaannya, untuk semuanya.

Terakhir, untuk Regia Purnama Shofriyah, yang memilih ada di sana; yang membuat gw tenang meninggalkan tempat itu. Semangat Gi! Gw selalu percaya kok :)

Gw meminta maaf jika sangat banyak hal masih kurang selama gw menjabat. Insha Allah itu yang terbaik yang bisa gw kasih kepada kalian, kepada OSIS, dan kepada SMANSA.

Let's be better, together :)

Oktober 2011,

Obsbang Pionir